Organisasi Kesehatan Dunia memang secara resmi sudah mengatakan bahwa kecanduan dalam bermain video game adalah sebuah penyakit. Game yang bersifat adiktif dapat menyebabkan seseorang kehilangan keseimbangan mental. Banyak kasus yang menyebabkan pemainnya harus di kirim ke rehabilitasi akibat kecanduan bermain video game.

Di zaman maraknya game mobile ini, banyak anak-anak atau remaja yang gila-gilaan bermain video game. Bahkan ada yang sampai menguras uang tabungan milik orangtua mereka untuk dibelikan skin yang memiliki harga cukup mahal. Bukan hanya itu, banyak anak-anak sekarang yang merengek minta dibelikan kuota internet ketimbang jajan makanan.

Akibat hal tersebut sebuah pesantren bernama Nurul Firdaus berinisiatif membuka rehabilitasi untuk orang-orang yang kecanduan bermain game online. Pesantren yang berada di Ciamis, Jawa Barat ini mendadak didatangi oleh banyak orang yang ingin mengikuti rehabilitasi dari kecanduan bermain video game.

Dilansir dari KotakGame, Pengasuh Ponpes Nurul Firdaus, Dr.Gumilar menjelaskan bahwa santri yang direhabilitasi karena kecanduan bermain game cenderung berperilaku yang tak semestinya. Biasanya orang yang terjangkit akan mudah gelisah jika tidak bermain game online. Selain itu ia juga lupa akan kewajibannya, bahkan lupa untuk merawat tubuhnya.


Baca juga:

>Ewok, Gadis Tunarungu yang Bergabung Dengan Tim Esports Faze Clan

>Reza Arap Adakan Turnamen Dota Underlord Berhadiah Jutaan Rupiah

>5 Game Yang Sukses Di Era PS 3 dan Xbox 360 


Dr. Gumilar juga menjelaskan bagaimana Ponpesnya menangani para pasien yang ingin direhabilitasi. Terdapat tiga jenis terapi. Pertama adalah terapi Cognitive Behavior Therapy, di mana terapi ini memodifikasi pikiran-pikiran negatif sang pasien agar menjadi lebih positif. Yang kedua ada Motivational Interview, terapi ini memotivasi tiap pasien di mana keputusan sepenuhnya ada di tangan pasien. Biasanya ini digunakan untuk pasien usia remaja atau dewasa muda. Lalu yang ketiga ada terapi perilaku dengan melibatkan modifikasi lingkungan untuk menurunkan motivasi pasien, hal ini berguna untuk menghambat ketergantungan si pesien. Selain ketiga metode tersebut, Dr. Gumilar juga mengatakan bahwa terdapat metode lainnya yang membantu proses penyembuhan pasien yaitu metode mandi, Ruqyah dan juga hypnotivation therapy.