Siswa SMA Ditangkap Karena Mengancam Meledakan Konami HQ – Seorang siswa ditangkap. Ia dikabarkan akan meledakan markas besar Konami.
Di Negara lain, sebuah ancaman kecil mungkin tidak akan menjadi masalah. Tetapi lain halnya jika kalian melakukan sebuah ancama di Jepang. Sekecil apapun ancaman yang kalian buat atau seberapa besar dampaknya, hal tersebut akan menjadi serius. Inilah yang baru saja dialami oleh seorang siswa SMA di Jepang.
Siswa berumum 16 tahun ini memposting sebuah ancaman di PlayStore yang mengatakan bahwa ia akan meledakan markas besar Konami. Menurut Kotaku, siswa ini merasa geram lantaran kehilangan koneksi terhadap game PES Mobile yang ia mainkan. Akibat hal tersebut, kepolisian di Jepang melakukan penelusuran dan pelacakan yang menyebabkan ia harus ditangkap.
Ancaman Meledakan Konami
Memilih untuk tidak menyuarakan permasalahan yang ia hadapi di forum online game tersebut, siswa ini malah meninggalkan ulasan mengancam di PlayStore yang berbunyi:
“Aku akan meledakkan markas Konami, dan aku akan membunuh orang-orang yang bekerja di Konami”
Akibat dari apa yang ia utarakan di PlayStore, sepertinya ia hanya akan dijemput saja tanpa diberikan hukuman apapun mengingat usianya baru 16 tahun. Tetapi ada kemungkinan dia akan mendapatkan teguran keras akibat ancaman tersebut.
Jepang sepertinya akan menganggap serius terhadap ancaman apapun yang membahayakan. Terlebih setelah kasus pembakaran Kyoto Animation Studio pada tahun lalu. Ini adalah kasus terburuk di mana memakan korban yang cukup banyak dengan 36 orang tewas dan 34 dibawa ke rumah sakit dengan luka bakar dan cedera paru-paru akibat asap.
Sebelumnya Square Enix juga sempat menerima ancaman pembakaran dari seorang tersangkat berusia 40 tahun pemain yang merasa tidak puas dan ingin uangnya kembali. Dia dengan terang-terangan mengancam akan membakar Square Enix seperti kejadian yang dialami Kyoto Animation Studio. Akibat ancaman ini, ia berhasil ditangkap oleh polisi.
Source: Kotaku
BACA JUGA:
Semoga bermanfaat ya, Gaess.
Jangan lupa untuk dishare ke teman-teman di MedSos lainnya.
Terima kasih.
Tentang penulis: @ransltn
